ANALISIS KASUS DBD BERDASARKAN UNSUR IKLIM DAN KEPADATAN PENDUDUK MELALUI PENDEKATAN GIS DI TANAH DATAR
PDF

How to Cite

Dt Mangguang, M., & Permata Sari, N. (2017). ANALISIS KASUS DBD BERDASARKAN UNSUR IKLIM DAN KEPADATAN PENDUDUK MELALUI PENDEKATAN GIS DI TANAH DATAR. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(2), 166–171. https://doi.org/10.24893/jkma.v10i2.202

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan satu penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian. Salah satu faktor yang berhubungan dengan DBD adalah unsur iklim dan kepadatan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan unsur iklim dan kepadatan penduduk dengan kasus DBD di Kabupaten Tanah Datar tahun 2008-2014. Penelitian ini menggunakan desain ekologi. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kasus DBD yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar tahun 2008-2014. Sumber data menggunakan data sekunder berupa data kasus DBD, data iklim, dan data kepadatan penduduk. Pengolahan data menggunakan analisis spasial menggunakan Arc Gis dan analisis korelasi regresi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kasus DBD di Kabupaten Tanah Datar tahun 2008-2014 adalah 16,86 kasus, rata-rata suhu 26,930C, kelembaban 88,06%,curah hujan 332,59 mm, kecepatan angin 5,34 Knot. Hasil analisis kasus DBD dengan unsur iklim yaitu suhu (p =0,655 ), curah hujan (p=0,465), kelembaban udara (p=0,20), kecepatan angin (p= 0,001). Hasil analisis kasus DBD de­ngan kepadatan penduduk (p=0,001). Secara spasial distribusi kasus terbanyak terdapat di kecamatan padat penduduk. Variabel faktor risiko dalam kasus DBD yaitu kecepatan angin dan kepadatan penduduk, diharapkan pemberantasan penyakit DBD dapat difokuskan kepada kecamatan padat penduduk.

 

Kata Kunci: DBD, Kepadatan penduduk, suhu

https://doi.org/10.24893/jkma.v10i2.202
PDF

References

Fahmi U. Dasar-Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2011.

United Nation Develpoment Program Indonesia. Sisi Lain Perubahan Iklim. Jakarta: UNDP ;2007.

WHO. Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention And Control 2009.

Buletin Jendela Epidemiologi. DBD di Indonesia Tahun 1968 2009. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI, editor; 2010.

Kemenkes RI. Penelitian dan Pengemba­ngan Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI; 2015.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Laporan Kasus DBD. Padang: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, editor; 2014.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Laporan Tahunan DBD. 2014.

NN. Masyarakat diminta Jaga Kebersihan Waspadai DBD. Antara Sumbar. 2015.

Promprou S. Impact of Climatic Factors on Dengue Haemorrhagic Fever Incidence in Southern Thailand. Walailak J Sci & Tech. 2005.

Mulyati S. Hubungan Faktor Iklim dengan Kasus DBD di Kabupaten Cimahi Tahun 2008-2009. Depok: Universitas Indonesia; 2010.

Yasin M. Hubungan Variabilitas Iklim dengan Insiden DBD di Kota Bogor Tahun 2008-2011. Depok: Universitas Indonesia; 2012.

Sukamto. Studi Karakteristik Wilayah Dengan Kejadian DBD di Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap. Semarang: Universitas Diponegoro; 2007.

Amah. Faktor Iklim dan Angka Insiden Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Serang. Makara Kesehatan Masyarakat. 2010;14.

Yasin M. Hubungan Variabilitas Iklim dengan Kejadian Demam Berdarah De­ngue di Kota Bogor Tahun 2004-2011. Depok: Universitas Indonesia; 2012.

Authors who publish with this journal agree to the following terms:

    • Authors retain copyright and grant the Andalas Journal of Public Health right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Andalas Journal of Public Health.
    • Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Andalas Journal of Public Health.
    • Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).